DEBIT AIR
Debit air adalah banyaknya air yang masuk dalam satuan
liter/detik
Debit air dapat
diukur dengan cara langsung (menggunakan sekat ukur Romyn, Thomson, Cipolletti
dan Flume Pharshall) dan tak langsung (dengan menggunakan rumus).
Pengukuran Debit Secara Langsung
1. Sekat ukur Romyn
Alat ini
ditemukan oleh seorang insinyur dari Belanda pada tahun 1932 bernama D.G Romyn.
Selain berfungsi sebagai alat ukur juga berfungsi sebagai pintu penyalur air,
ambang dari pintu Romyn ini dapat dinaik-turunkan dengan perantaraan alat
pengangkat.
Pengukuran
debit dengan pintu Romyn dapat menggunakan rumus, rumus untuk pintu Romyn
adalah
Q=1,71.b.h3/2
Dimana:
Q = debit air (liter/detik)
b = leher ambang (meter)
h = tinggi muka air (sentimeter)
2.
Sekat Ukur
Cipoletti
Alat ukur ini berbentuk trapesium
dengan perbandingan sisi 1:4 disebut sesuai dengan nama orang yang pertama kali
menggunakannya, seorang insinyur Itali yang bernama Cipoletti, dapat digunakan
untuk mengukur debit air yang relatif besar.
Pengukuran debit air dengan
menggunakan sekat ukur Cipoletti ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Q = 0,0186 b.h3/2
Dimana:
Q = debit air (liter/detik)
b = lebar ambang (sentimeter)
h = tinggi muka air (sentimeter)
3.
Sekat Ukur
Thomson
Sekat ukur ini berbentuk segitiga
sama kaki dengan sudut 90º, disebut sesuai dengan nama orang yang menggunakan
pertama kali
yaitu orang Inggris bernama Y. Thomson. Sekat ukur ini digunakan untuk mengukur
debit yang relative kecil dan sering dipakai untuk mengukur air saluran tersier
dan kwarter atau di kebun tebu. Alat ini dapat dibuat dalam bentuk yang dapat
dipindah-pindahkan (portable).
Sekat ukur ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Q = 0,0186 h5/2
Dimana:
Q = debit air (liter/detik)
h = tinggi
muka air (sentimeter)
Pengukuran Debit Secara Tidak Langsung
Pengukuran tidak
langsung ini dilakukan dengan mengukur kecepatan (V) dan luas penampang aliran
(A) menggunakan rumus debit:
Q = V x A
Dimana:
Q = debit air (liter/detik)
V = kecepatan (m/detik)
A = luas penampang aliran (m2)
Contoh soal:
Untuk mengairi sawah, pada petakan dipasang bambu dengan diameter 20
cm, jika kecepatan air mengalir melalui bambu
0,50 meter/dtk, maka debit air yang mengalir pada bambu tersebut ....
A. 0,085 m3/dtk
B. 0,075 m3/dtk
C. 0,055 m3/dtk
D. 0,035 m3/dtk
E. 0,015 m3/dtk
Pembahasan :
Dik : d = 20cm = 0,2 m
V= 0,5 m/dtk
Dit: Q.......?
Jawab :
A =
A =
A = 0,0314m2
Q = V x A
Q = 0,5 m/dtk x
0,0314 m2
Q = 0,01570 m3/dtk
a.
Konstuksi sederhana sehingga dapat dibuat dari bahan-bahan
local seperti kayu, plat besi dan sebagainya.
b.
Dapat digunakan untuk mengukur debit air pada saluranyang
berukuran kecil, misalnya saluran sekunder dan tersier.
c.
Bila diperlukan dibuat dalam bentuk yang dipindah-pindahkan.
Sangat cocok untuk areal perkebunan tebu yang sering pindah-pindah lokasi atau
untuk keperluan penelitian efisiensi irigasi dan kebutuhan air tanaman.
d.
Agar dapat berfungsi dengan baik, diperlukan kemiringan aliran
air yang cukup dan tidak cocok dipakai diareal irigasi yang datar.
e.
Di muka ambang, mudah terjadi pengendapan lumpur yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran debit dan perlu pemeliharaan yang teratur.
Ciri-ciri sekat ukur Thomson adalah
a.
Berbentuk segitiga sama kaki dengan sudut 90ᵒ
b.
Digunakan untuk saluran tersier dan kwarter
c.
Digunakan untuk pengairan di ladang tebu
Ciri-ciri sekat ukur Cipolletti adalah
a.
Berbentuk trapesium dengan perbandingan 4:1
b.
Banyak digunakan pada saluran yang mempunyai debit besar,
contoh bendungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar